BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk yang telah dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia baik di masa lalu maupun masa sekarang. Sebagai contoh pengunaan lahan dalam pertanian, reklamasi lahan rawa dan pasang surut atau tindakan konservasi tahan.
Dalam kegiatan survei dan pemetaan sumber daya alam, bagian lahan satu dengan yang lain dibedakan berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya yang terdiri dari iklim, bentuk lahan (termasuk litologi,topografi atau relief), tanah atau hidrologi sehingga terbentuk satuan-satuan lahan. Melalui satuan lahan tersebut dapat diketahui kelas-kelas kemampuan lahan.
Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses penilaian atau keragaan (perfomance) lahan jika di pergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim,dan aspek lahan lainya, agar dapat mengindentifikasi dan membuat perbandingan berbagai alternatif penggunaan lahan yang mungkin di kembangkan (FAO, 1976 dalam arsyad, 1989 ; 209).
Dengan menggunakan system informasi geografi (SIG) dapat membantu dalam menetukan kemampuan dan kesesuaian suatu lahan agar dapat dimangaatkan secara maksimal. Bernhardsen (2002) mendefinisikan SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data (Elly, 2009).
Oleh karena itu SIG sangat membantu dalam menganalisis kemampuan dan kesesuain lahan. Maka laporan ini berikan tentang ‘Anlisis Kemampuan Dan Kesesuain Lahan Kecamatan Kuranji’
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah pada laporan ini adalah menganalisis kemampuan dan kesesuaian lahan kecamatan kuranji kota padang dengan menggunakan perangkat lunak arcview 3.2.
C. Tujan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah
1. Untuk mengetahuai kemampuan dan kesesuaian lahan yang ada di kecamatan kuranji kota padang.
2. Sebagai syarat lulus dalam mata kuliah SIG (system iformasi geografi) dalam perkuliahan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian SIG.
Murai (1999) mengartikan SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya (Elly, 2009).
Menurut Aronoff (1993), SIG merupakan sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis (Elly, 2009).
Bernhardsen (2002) mendefinisikan SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data (Elly, 2009).
Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi (Aini, 2009).
Burrough (1986) mendefinisikan SIG sebagai sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan (Aini, 2009).
B. Lereng.
Unntuk klasifikasi kemampuan lahan maka lereng dapat dibedakan kedalam beberapa kelas yaitu
Ø Datar (0-3%)
Ø Landai (3-8%)
Ø Agak miring (8-15%)
Ø Miring (15-30%)
Ø Agak curam (30-45%)
Ø Curam (45-65%)
Ø Sangat curam (>65%)
C. Jenis Tanah.
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis tanah yang ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
a. Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
b. Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
c. Tanah Alluvial / Tanah Endapan.
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
d. Tanah Podzolit.
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
e. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi.
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
f. Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
g. Tanah Mediteran / Tanah Kapur.
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
h. Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
D. Satuan Bentuk Lahan.
Satuan bentuk lahan dapat di kelompokan kedalam beberapa bagian sebagai berikut:
a. Bentuk lahan asal struktural.
Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh control struktural.
Pada awalnya struktural antiklin akan memberikan kenampakan cekung, dan structural horizontal nampak datar. Umumnya, suatu bentuk lahan structural masih dapat dikenali, jika penyebaran structural geologinya dapat dicerminkan dari penyebaran reliefnya.
b. Bentuk lahan asal vulkanik.
Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma yang bergerak naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi berbagai bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan vulkanik.
Umumnya suatu bentuk lahan volkanik pada suatu wilayah kompleks gunung api lebih ditekankan pada aspek yang menyangkut aktifitas kegunungapian, seperti : kepundan, kerucut semburan, medan-medan lahar, dan sebagainya. Tetapi ada juga beberapa bentukan yang berada terpisah dari kompleks gunung api misalnya dikes, slock, dan sebagainya.
c. Bentuk Lahan Asal Fluvial
Bentukan asal fluvial berkaitan erat dengan aktifitas sungai dan air permukaan yang berupa pengikisan, pengangkutan, dan jenis buangan pada daerah dataran rendah seperi lembah, ledok, dan dataran alluvial.
Proses penimbunan bersifat meratakan pada daerah-daerah ledok, sehingga umumnya bentuk lahan asal fluvial mempunyai relief yang rata atau datar.
Proses penimbunan bersifat meratakan pada daerah-daerah ledok, sehingga umumnya bentuk lahan asal fluvial mempunyai relief yang rata atau datar.
Material penyusun satuan betuk lahan fluvial berupa hasil rombakan dan daerah perbukitan denudasional disekitarnya, berukuran halus sampai kasar, yang lazim disebut sebagai alluvial. Karena umumnya reliefnya datar dan litologi alluvial, maka kenampakan suatu bentuk lahan fluvial lebih ditekankan pada genesis yang berkaitan dengan kegiatan utama sungai yakni erosi, pengangkutan, dan penimbunan.
d. Bentuk Lahan Asal Marin
Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut, dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai. Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer kearah darat, tetapi terkadang hanya beberapa ratus meter saja.
Sejauh mana efektifitas proses abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api, perubahan muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.
e. Bentuk Lahan Asal Pelarutan (Karst)
Bentuk lahan karst dihasilkan oleh proses pelarutan pada batuan yang mudah larut. Menurut Jennings (1971), karst adalah suatu kawasan yang mempunyai karekteristik relief dan drainase yang khas, yang disebabkan keterlarutan batuannya yang tinggi. Dengan demikian Karst tidak selalu pada Batugamping, meskipun hampir semua topografi karst tersusu oleh batugamping.
f. Bentuk Lahan Asal Glasial
Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yangb beriklim tropis ini, kecuali sedikit di Puncak Gunung Jaya Wijaya, Irian. Bentuk lahan asal glacial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang alam.
g. Bentuk Lahan Asal Aeolean (Angin)
Gerakan udara atau angin dapat membentuk medan yang khas dan berbeda dari bentukan proses lainnya. Endapan angin terbentuk oleh pengikisan, pengangkatan, dan pengendapan material lepas oleh angin. Endapan angin secara umum dibedakan menjadi gumuk pasir dan endapan debu (LOESS).
Medan aeolean dapat terbentuk jika memenuhi syarat-syarat:
• Tersedia material berukuran pasir halus-halus sampai debu dalam jumlah banyak
• Adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan tersebut.
• Gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya.
• Tersedia material berukuran pasir halus-halus sampai debu dalam jumlah banyak
• Adanya periode kering yang panjang disertai angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan tersebut.
• Gerakan angin tidak terhalang oleh vegetasi atau obyek lainnya.
h. BENTUK LAHAN ASAL DENUDASIONAL
Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri proses pengendapan. Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang kemudian terendapkan.
Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya, vegetasi, dan relief.
E. Kemampuan Lahan.
Lahan yang dimanfaatkan oleh manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan yang berbeda. Untuk mengetahui kemampuan suatu lahan maka diperlukan klasifikasi kemampuan lahan. Klasifikasi kemampuan lahan (land capability classiication) adalah penilaian lahan (komponen-komponen lahan) secara sistematik dan pengelompokkanya ke dalam kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam pengunaanya secara lestai kemampuan disini dipandang sebagai kapasitas lahan itu sendiri untuk suatu macam atau tingkat penggunaan umum.
Menurut nockensmith dan steel (1943) dan klingebel dan montgomery (1973) klasifikasi kemampuan lahan terdiri dari 3 kategori utama yaitu kelas subkelas dan satuan kemampuan
1. Kelas
Pengelompokan di dalam kelas didasarkan atas intensitas faktor penghambat.Tanah dikelompokkan ke dalam delapan kelas yang di tandai dengan huruf romawi I sampai VIII. Ancaman kerusakan atau hambatan meningkat berturut-turun dari kelas I sampai kelas VIII.
Klas I – IV dapat digunakan untuk sawah, tegalan atau tumpangsari
Klas V untuk tegalan atau tumpangsari dengan tindakan konservasi tanah
Klas VI untuk hutan produksi
Klas VII untuk hutan produksi terbatas
Klas VIII untuk hutan lindung
2. Subkelas
Pengelompokan dalam sub kelas berdasarkan atas jenis faktor penghambat atau ancaman kerusakan. Jadi sub kelas adalah pengelompokan unit kemampuan lahan yang mempunyai jenis hambatan atau ancaman dominan yang sama. Jika dipergunakan untuk pertanian sebagai akibat sifat-sifat tanah, relief, hidrologi dan iklim.
e : ancaman erosi
w : ancaman banjir
s : hambatan daerah perakaran
w : ancaman banjir
s : hambatan daerah perakaran
F. Kesesuaian Lahan.
Pada prinsipnya klasifikasi kesesuaian lahan dilaksanakan dengan cara memadukan antara kebutuhan tanaman atau persyaratan tumbuh tanaman dengan karakteristik lahan. Oleh karena itu klasifikasi ini sering juga disebutspecies matching. Klas kesesuaian lahan terbagi menjadi empat tingkat, yaitu : sangat sesuai (S1), sesuai (S2), sesuai marjinal (S3) dan tidak sesuai (N).
Sub Klas pada klasifikasi kesesuaian lahan ini juga mencerminkan jenis penghambat. Ada tujuh jenis penghambat yang dikenal, yaitu e (erosi), w (drainase), s (tanah), a (keasaman), g (kelerengan) sd (kedalaman tanah) dan c (iklim). Pada klasifikasi kesesuaian lahan tidak dikenal prioritas penghambat. Dengan demikian seluruh hambatan yang ada pada suatu unit lahan akan disebutkan semuanya. Akan tetapi dapat dimengerti bahwa dari hambatan yang disebutkan ada jenis hambatan yang mudah (seperti a, w, e, g dan sd) atau sebaliknya hambatan yang sulit untuk ditangani (c dan s).
Dengan demikian maka hasil akhir dari klasifikasi ditetapkan berdasarkan Klas terjelek dengan memberikan seluruh hambatan yang ada. Perubahan klasifikasi menjadi setingkat lebih baik dimungkinkan terjadi apabila seluruh hambatan yang ada pada unit lahan tersebut dapat diperbaiki. Untuk itu maka unit lahan yang mempunyai faktor penghambat c atau s sulit untuk diperbaiki keadaannya.
BAB III
CARA KERJA
Dalam pembuatan peta digital banyak “sofwere” perngkat lunak yang bisa digunakan. Dalam laporan ini penulis menggunkan perengkat luak arcview 3.2.
Langkah pertama yang dilkukan adalah membuka aplikasi arcvew 3.2. Dengan double klik pada aplikasi ini

Maka akan muncul tampilan dari arcview 3.2

Setelah mucul tampilan dari aplikasi “arcview 3.2” selanjutnya klik “OK” untuk memuncukan view buru atau cancel jika tidak igin membuat “view” baru. Jika mengklik OK maka tampilan yang akan muncul seperti gambar dibawah.




Untuk membuat peta administrsi lokasi yang akan dipetakan, langkah pertama yang haus dilakukan memasukan koordinat pada pata.untuk memasukan koordinat pada peta dapat dilakukan dengan cara dengan menambahkan image analys dengan cara ” klik file kemudian pilih tool extensions dan cecklis pada image analys ”.

Untuk menampilkan peta pada view “ klik tool add theme”


|

|


Setelah mengklik OK maka akan keluar tampilan
|

|




Untuk memberikan koordinat pada peta dengan menggunakan align tool . kemudian untuk memberi kordinat pada peta dengan mengaktifkan align toll dan mengklik pada titik potong garis X dan Y. dn kemudian klik kanan dan klik enter to coorinadinate. Pada ke empat titik potong.








Setelah peta diberi koordinat langkah selanjutnya adalah mendigitasi daerah yang akan di petakan, dalam laporan ini daearah yang akan dipetakan adalah kecamatan kuranji kota padang.
A. Membuat Peta Kecamatan Kuranji
Langkah yang dilakukan adalah
Klik tool view dan kemudian klik new theme

Dan kemudian pilih item yang akan digunakan, untuk membuat pata adm kuranji mengunakan item pholygon .

setelah mengklik pholigon maka akan tampil lokasi tempat penyimpanan peta. Setelah selesai menyimpan maka mulai lah mendigit peta yang akan dibuat. 




Untuk membuat daearah yang akan di petakan dengan cara mengklik polygon terlebih dahulu sebelum melakukan digitasi. 







B. Membuat Peta Jenis Tanah
Untuk peta jenis tanah, langkah pertamayang harus dilakukan adalah menyiapkan peta tanah yang akan di digitasi.

Untuk menyamakan koordinat pada peta diatas, dengan mengklik “align tool”, maka peta akan berdempetan seperti gambar dibawah.

Untuk menyamakan koordinat pada peta diatas, cukup dengan menyamakan titik pada peta, dengan cara mengaktifkan align tool dan menyamakan titik pada peta yang belum berkoordinat dengan yang berkoordinat.


Langkah senjutnya yang dikerjakan adalah mengkonver peta adm menjadi peta jenis tana agar nantinya semua peta yang dekerjakan sama.






Setelah mengklik “covert to shapefile”, selanjutnya simpan convert di file yang diinginkan.



Selanjutnya yang harus dikerjakan membuat peta tanah dengan membagi pholygon berdasarkan peta yang telah disiapkan tadi. Dengan cara mengklik theme dan kemudian start editing.
Untuk membagi pholygon kedalam beberapa bagian tool yang digunakan adalah split polygon.



Setelah tool split pohlygon aktif, selanjutnya adalah memotong pholygon menjadi beberapa bagian dengan cara mulai memotong pholygon dari luar pholygon dengan mengikuti batas yang akan dipotong dan kemudian untuk mengakhirnya double klik diluar pholygon.



Dalam laporan ini untuk jenis tanah kecamatan kuranji jenis tanahnya 2 macam. Dan setelah itu memberikan nama tanah yang sesuai dengan peta yang sebelumnya. Untik member nama tanah dapat dilakukan dengan mengklik table.
Setelah mengklik “add field” kemudian buat nama pada table dan mengganti “number” menjadi “string”, karena yang akan di isikan adalah berupa tulisan. Untuk mengisintulisan yang ada pada peta dapat dilakukan dengan cara menklik calculate.

|







C. Peta Lereng
Untuk membuat peta lereng langkah dan cara yang digunkan sama dengan pembuatan peta sebelumnya. Sebelum memulai melakukan pendigitan pata yang digunakan adalah hasil dari “convert” peta adinistrisi.

D. Peta Geologi
Untuk membuat peta geologi langkah dan cara yang digunakan sama dengan pembuatan peta tanah diatas.

E. Peta Pengguaan Lahan
Untuk pembuatan peta penggunaan lahan langkah dan cara pembuatan hamper sama denga pembuatan peta sebelumnya. Namun terdapat sedikit perbedaan dalam mebuat polygon yang berada di dalam polygon (polygon yang ada saling berhimpitan).



Untuk menyatukan pholygon yang saling berhimpitan maka yang harus di lakukan adalah mengclean pholygon tersebut dengan cara mengklik “editool” dan setelah tampil klik “clean”, dan stelah itu pilih tempat penyimpanan pada folder atau file yang di inginkan.
Kemudian yang harus dilakukan adalah mengisi atribut data yang sudah di digit pada table dengan cara yang sama pada pembuatan peta sebelumnya.

F. Peta Satuan Bentuk Lahan
Peta kemampuan lahan dibuat dengan cara mengoverlay peta geologi dengan lereng. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan peta lereng dan peta geologi yang suda dikerjaka sebelumnya.


Untuk menggoverlay gunakan tool geoprosesing pada extention


Seelah mengaktifkan geoprsessing maka langkah selanjutnya mengoverlay peta geologi dan peta lereng dengan mengklik icon view dan mengklik geoprosessing wizard





Dan ikuti perintah selanjutnya.
|





Dan klik finish untuk mengakhiri proses overlay peta. Maka akan tampil hasil seperti gambar dibawah




Dan untuk membersihkan tampilan peta, dengan menggunakan dissolvefeature based n an attibute pada geoprossesing wizard.





G. Peta Satuan Lahan
Untuk membuat peta satuan lahan langkah yang digunakan sama dengan pembuatan peta satuan bentuk lahan.
Peta yang akan digunakan dalam pembuatan peta satuan lahan jumlahnya lebih banyak dibadingkan dengan peta satuan bentuk lahan. Peta yang digunakan dalam peta satuan lahan adalah peta satuan bentuk lahan, pata tanah dan peta penggunaan lahan.
Caranya adalah dengan mengoverlay ketiga peta tersebut dengan cara pada pembuatan peta sebelumnya. Untuk mengoverlay peta dengan menggunakan intersect two theme , terlebih dahulu siapkan 2 theme yang akan di overlay, karena untuk megoverlay hanya bisa dengan dua peta. Setelah overlay pertama selasai maka selanjutnya mengoverlay hasil tadi dengan peta selanjutnya.
Untuk memudahkan dan membantu dalam pengisian table yang banyak, sebaiknya gunakan tool query.


Dan hasil setelah pengisian table.

Kudian dissovel feature denga menggunakan tools geoprossesing wizrd. Untuk membersihkan isi dalam peta.

H. Analisis Kemampuan dan Kesesuaian Lahan
Untuk menganalisis kemampuan dan kesesuaian lahan di analisis berdasarkan peta yang telah dikerjakan tadi. Dan pedoman pengambilan kemampuan dan kesesuain lahan berdasarkan pada kajian teori pada BAB II.
Peta kemampuan lahan

Peta kesesuaian lahan

Berdasarkan analisis peta diatas maka untuk kecamatan kuranji dapat dikelompokan kedalam tiga kelompok area
Ø S1s
Pada area ini sangat cocok untuk daerah pertanian, dalam area ini tanaman yang dianggap cocok adalah tanaman padi atau tanaman pemenuh kebutuhan.
Tanaman padi dapat tumbuh baik di daerah yang mempunyai suhu panas dan banyak mengandung uap air, yaitu daerah yang mempuyai iklim panas dan lembab serta curah hujan 1500 - 2000 mm \ tahun dengan suhu udara lebih dari 23C . tanaman padi dapat tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi tempat 1500 meter dpl. tanaman padi dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi untuk padi yang ditanam dilahan persawahan memerlukan syarat - syarat tertentu , karena tidak semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air. sistim tanah sawah, lahan harus tetap tergenang air agar kebutuhan air tanaman padi tercukupi sepanjang musim tanam. oleh karena itu jenis tanah yang sulit menahan air kurang cocok dijadikan lahan persawahan. sebaiknya tanah yang sulit dilewati air sangat cocok dibuat lahan persawahan. ketebalan lapisan oleh tanah berkisar antara 18-22 dengan dengan derajat keasaman.
Ø S2s
Pada area ini sebenarnya masih cocok digunakan untuk daerah pertanian, namun lebih memerlukan perhatian khusus dalam pengeloaannya. Pada area ini cocok digunakan untuk pertanian dengan jenis tanaman seperti jagung, kacang-kacangan
Suhu optimum antara 230 C - 300 C. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl.
Ø S3g
Pada area ini lebih cocok digunakan sebagai hutan, karena pengaruh lereng dan jenis tanahnya yang bersifat mudah tererosi. Dan daerah ini lebih cocok ditanam dengan tanaman penyanggah seperti pinus.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dari penjelasan diatas maka dapt ditarik kesimplan bahwa kesesuaian lahan yang ada di kecamatan kuranji di kelompokan kedalam 3 area yaitunya:
1. S1s
Adalah sangat sesuai untuk pertanian dengan jenis tanaman padi.
2. S2s
Sesuai untu peranian tetapi lebih memrlukan perhatian, contoh tanamannya adalah jenis kacang-kacangan, jagung, dll.
3. S3g
Pada area ini sesuai sebagai hutan lindung dengan jenis tanaman penyanggah seperti pinus.
DAFTAR PUSTAKA
Hermon, Dedi. 2006. Geografi Tanah. Padang.
Setiyawati. 2010. Kajian Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman Dengan Teknik System Informasi Geografi. Jurnal geografi ( jurnal geografi@gmail.com diakses pada 11 desember 2011)
Prahasta, Eddy. 2009. Tutorial arcview 3.x. Informatika. Bandung.
. 2011. Sistem Informasi Geogarafi. Jurnal geografi. Jurnal geografi (diakses pada 11 desember 2011)
. 2011. Kelas kemampuan dan kesesuaian lahan. Jurnal Pertanian (kelas kemampuan dan kesesuaian lahan diakses pada 11 desember 2011).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar